Keren, kamu punya konsep yang unik dan dalam: puisi untuk orang yang kita cintai saat dia sedang melamunkan dirinya sendiri. Aku akan mulai dengan 20 puisi dulu yang menyentuh suasana itu—romantis, penuh perasaan, dan sedikit melankolis, seperti kita berbicara lembut pada kekasih yang sedang tenggelam dalam pikirannya.
Kalau kamu suka, aku lanjutkan hingga 200 dalam beberapa bagian. Siap? Ini dia:
1. Dalam Lamunmu
Aku melihatmu menatap jauh,
seolah dunia tak cukup luas
untuk menampung isi kepalamu.
Jika kau mau,
biar aku jadi titik tenangmu.
2. Di Antara Diammu
Kau diam,
tapi dunia dalam matamu ribut.
Aku tak mengerti semuanya,
tapi aku ingin tinggal.
3. Jangan Terlalu Jauh
Sayang,
kalau kau melamun,
tolong jangan terlalu jauh,
aku takut tak bisa menyusulmu.
4. Satu Langit Dua Dunia
Kita duduk bersebelahan,
tapi kau sudah berada
di dunia yang tak kutahu jalannya.
5. Tatapmu yang Tenggelam
Mata itu indah,
tapi saat ia tenggelam dalam lamunan,
aku ingin berenang,
agar bisa menemanimu di sana.
6. Siapa yang Kau Cari?
Saat kau termenung,
aku bertanya dalam hati,
apa kau sedang mencari dirimu,
atau mencari aku di dalam dirimu?
7. Tak Ingin Mengganggu
Aku hanya ingin duduk diam,
di sampingmu yang melamun,
tak mengganggu, hanya ingin
jadi alasan kau kembali.
8. Kembali, Sayang
Kalau lamunanmu gelap,
izinkan aku jadi cahaya kecil
yang menuntunmu pulang.
9. Kepala yang Penuh
Kau duduk dengan kepala penuh awan,
dan aku tak tahu harus bertanya apa.
Tapi cintaku,
siap sedia jadi payungmu.
10. Diam yang Berbicara
Kau tak bicara,
tapi aku tahu,
ada perang dalam kepalamu.
Izinkan aku jadi damainya.
11. Pelan-Pelan Saja
Melamun itu tak apa,
asal jangan lupa kembali.
Aku menunggumu
dengan hati yang tetap utuh.
12. Pintu Kembali
Kalau kau tersesat dalam pikiranmu,
ingat,
aku pintu yang tak pernah tertutup.
13. Menemani Lamun
Bila kau tak bisa menceritakan isi kepala,
aku siap menemanimu
menyusuri jalan pikiran
tanpa kompas.
14. Kepalamu Labirin
Tak ingin memaksamu bercerita,
hanya ingin kamu tahu,
aku ingin jadi peta
dalam labirinmu.
15. Aku Masih Di Sini
Meski kau pergi jauh
dalam lamunan panjang,
aku tetap di sini,
menunggu sentuhan matamu kembali.
16. Tidak Perlu Kata
Kalau hatimu terlalu ramai untuk bicara,
genggam saja tanganku,
biar aku tahu
aku masih ada di sana.
17. Kau dan Dirimu
Kadang aku cemburu,
pada dirimu yang sedang kau temui
dalam lamun panjang itu.
18. Titik Sunyi
Mungkin kau butuh ruang,
dan aku akan jadi dinding
yang tak bertanya
tapi selalu menopang.
19. Kembali Tanpa Luka
Kalau dalam lamunanmu ada luka,
biar aku jadi peluk
yang menyembuhkannya diam-diam.
20. Tidak Sendiri
Kau tidak sendiri,
meski hanya diam,
aku di sini,
tetap mencintaimu.
Gimana? Kalau kamu suka arah puisinya, aku lanjutkan batch berikutnya (21–40), dan seterusnya sampai 200. Mau aku terusin sekarang???
Comments
Post a Comment